Minggu, 27 Mei 2012

Outbound yang Membuat Perubahan Besar

            Assalamualaikum kawan, yap kembali lagi bersama saya Muhammad Ichsyan Fachriansyah hehe jadi inget masa-masa jadi penyiar radio :), nah di sini saya punya cerita dan berbagai testimoni tentang pengalaman outbond yang sekejap merubah hidup saya menjadi lebih baik semenjak jauh dari orang tua, jujur saja saya anak lelaki yang manja yang suka bergantung kepada orang tua, tetapi semenjak outbond yang dilaksanakan sejak hari sabtu-minggu kemarin, nah di sini saya akan bercerita apa saja yang saya lakukan dan siapakah yang menginspirasi saya untuk bisa membuat perubahan signifikan dan tidak lagi bergantung pada orang tua.
            Pertama-tama saya ingin berterima kasih kepada Bapak Stanley yang sudah memberikan semangat untuk perubahan kepada saya dan juga Pak Gatot yang kata-katanya saat berpidato selalu mengena di pikiran dan membuat inspirasi bagi saya untuk selalu berbuat lebih baik dari sebelumnya.
            Mungkin you you orang bisa lihat foto 2 inspiration people di atas ini (maaf pak stanley saya ikut-ikutan logat ngomong bapak hihi n,nv) oke check it out !
Foto Pak Stanley Surlia dan Pak Gatot


Beliau-beliau lah yang menginspirasi saya untuk maju dan tidak ogoan atau manja hehe.

Outbound selama 2 hari memang singkat, tetapi banyak ilmu yang saya dapatkan terutama seperti pak stanley bilang "Sesuatu jika dilakukan sendiri takkan pernah berhasil, tapi kalau you kerja sama dengan yang lain semuanya akan tercapai dengan mudah" itu salah satu yang dikatakan pak stanley hehe. Di outbound ini gak cuman dapet informasi yang banyak tetapi juga saya mendapatkan game-game dan pertanyaan yang menguras otak dan daya ingat, pertanyaan-pertanyaan yang pak stanley berikan gak selalu di jawab dengan hal-hal yang logis, tetapi seperti itulah kita harus bisa berpikir tidak hanya pada satu titik nah itu kunci jadi mahasiswa ITB yg sukses kata beliau. Banyak game-game menarik di antaranya Bom waktu yang membutuhkan kerjasama, daya ingat yang kuat dan saling mengingatkan dan saling membantu sesama, web spider nah ini nih yang mindahin satu-persatu orang melalui jaring-jaring yang di buat oleh panitia, beruntung kalo ngangkut yg kecil, kalo yang gede mah waaaaaah ampun hehe, tetapi hal yang bsa di petik dari game ini yaitu tanpa kerja sama yang baik semuanya takkan pernah tercapai di dunia ini.

            Dan ini nih yang paling gue suka yaitu selling point yaitu game yang lumayan menguras tenaga saya untuk membuang rasa malu (mungkin udah putus kali yah urat malunya), nah game ini tuh melatih kita untuk menjadi seorang wirausaha dengan menjual satu pulpen yang seharga Rp. 2.000 setinggi-tingginya dan ini juga merupakan game yang membutuhkan kerja sama, game ini bener-bener membuat kita terlatih secara verbal dan itu memang saya rasakan (karena saya menjual pulpen gak hanya satu ampe 6 ada kayaknya hehe) kalau tidak salah saya berhasil mendapatkan total sekitar Rp.200.000 dari 6 pulpen, dengan satu pulpennya itu seharga Rp.20.000 hingga Rp. 50.000, tapi segini sih belum seberapa soalnya ada yang bsa ngejual ampe Rp. 400.000, tapi menurut saya sih itu mah sedang beruntung ajah karena dia ngejar-ngejar di sekitar ATM, tapi dari sini membuat saya tidak menyerah dan berani untuk lebih maju dari sebelumnya dan berani untuk menjadi seorang entrepreneurship, dan masih banyak lagi game yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu lagi.
            Dari outbound ini banyak banget ilmu yang saya comot (bahasa sundanya ambil) dan saya terapkan dalam kehidupan saya, saya sangat beruntung bisa terpilih sebagai mahasiswa D1 Animasi FSRD ITB, dan dapat mengikuti outbound ini hingga tuntas, semoga apah yang saya dapatkan akan menjadi bekal untuk kesuksesan saya di masa yang akan datang, satu lagi yang sangat saya sukai dari Pak Stanley, beliau berkata "Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, selain satu hal yaitu memakan kepala sendiri", jadi gak ada yang gak mungkin selagi kita berusaha dan bertawakal, special thanks for Pak Stanley Surlia dan Pak Gatot :) I can reach my dream because your motivation :)

Di terima D1 Animasi FSRD ITB

            Alhamdulillah puji syukur bagi Allah yang telah memberikan segala kenikmatan kepada hambanya yang selalu ingin berusaha. Tak lupa mengucapkan trima kasih kepada orang tua dan guru-guru SMKN 1 Bogor yang telah men-support saya untuk melanjutkan studi di D1 Animasi FSRD ITB. Awalnya saya gak kepikiran untuk masuk kuliah, karena tujuan saya bekerja dan berwirausaha bersama 4 teman saya di sekolah, tetapi Allah punya cerita lain dari semua itu. Begini nih ceritanya . . .
            Waktu itu saya sedang berkumpul dengan teman-teman saya, ada salah satu teman saya yang memberitahukan tentang beasiswa ke ITB (sekolah nomor wahid di Indonesia ini yang selalu saya idam-idamkan untuk bisa bersekolah di sana), nah saat itu saya langsung saja menyetujui ajakan teman saya itu, singkat cerita yang harusnya di kirim ke bandung ada 3 orang, tapi dia menyerah sebelum berperang hehe n,nv, dan sisanya hanya berdua yaitu saya dan teman sekelas saya Muhammad Iqbal.
            Tanggal 13 mei 2012, kami berdua berangkat bersama seorang guru yang rela meninggalkan keluarganya demi kesuksesan kami, special thanks for Pak Denny Rachman, S.Kom :). Sesampainya kami di Bandung ternyata kami adalah gelombang 3 yang mengikuti tes tersebut, yang mengikuti tes tersebut ada 3 orang karena di tambah dari jurusan Fashion d SMKN 3 Bogor satu orang, kami semua sudah pesimistis gak bakal masuk, yah gimana lagi kami gelombang 3 dan katanya itu tuh gelombang terakhir, saya cuman bisa pasrah ajah deh sama Allah.
            Lama menunggu datangnya email yang tak kunjung datang, akhirnya saya dan teman saya sudah menyerah dan mencoba mencari pekerjaan lain. Setelah jangka waktu sekitar 1 minggu, saya iseng-iseng buka email lagi sambil berharap akan datang keajaiban, dan ternyata saya dapat email dari programd1@fsrd.itb.ac.id, dan ini nih penampakannya . . .
Add caption

            Nah ini dia yang membuat saya jingkrak-jingkrakan gak jelas di depan laptop hehe. Saya dan teman saya pun langsung mendafta ulang ke ITB, hanya berdua tidak di temani orang tua dan menumpang tidur di rumah saudara, tapi segala perjuangan ini berbuah manis dan saya sangat bersyukur atas semua ini kepada Allah. Allah punya banyak cerita lain untuk kita semua, saat orang sangat berkeinginan untuk yang lain ternyata mendapatkan keinginan yang lain lagi dan tidak di sangka-sangka seperti saya ini, sekali lagi special thanks untuk Pak Denny Rachman, S.Kom yang telah berdedikasi tinggi kepada saya agar saya menjadi seorang yang sukses d masa yang akan datang, special thanks juga untuk Pak Gatot yang telah membuat saya bisa bersekolah di ITB berkat program beliau SEAMOLEC, thanks to my parents who always support me from Bogor and all my friend :) I can do and i can success :)