Jumat, 13 Juli 2012

Belajar dari Penjual Buku Bekas

Assalamualaikum guys, lama gak posting nih :), saya punya cerita menarik nih, kjadiannya sih baru-baru ini. Saya mau cerita tentang seorang Penjual Buku Bekas, penjual buku bekas ini setiap hari selalu berjualan di sekitar kawasan ITB dan UNPAD, tapi beliau keseringan jualan di depan Masjid Salman Al-Farizi di depan kampus ITB.
Saya beserta teman-teman saya gak sengaja tuh lihat-lihat buku bekas, kali ajah ada yang bagus buat bahan bacaan, nah penjual buku ini menjamu dengan sopan dan baik sekali, dia menjelaskan banyak tentang buku yang pernah dia baca, mungkin jarang ada penjual buku yang mengetahui sampai sisi-sisi terdalam buku yang ia jual, tapi ini berbeda, penjual buku ini hampir mengetahui semua isi buku yang ia jual sendiri, dia menceritakan berbagai hal yang menarik, dari kapan di bangunnya ITB dan oleh siapa di bangunnya, itu salah satu hal yang belum saya ketahui, terus dia pun bercerita bahwa Ir. Soekarno pun pernah menuntut ilmu di ITB, dan Soekarno lah jebolan ITB yang paling hebat sebelum Pak B.J. Habibie, karena Soekarno lah ITB bisa menjadi milik Indonesia, karena waktu dulunya ITB itu milik belanda, dan hanya orang-orang yang kaya dan terpelajar yang bisa bersekolah di sana, tapi sekarang beda karena jasa Pak Soekarno ITB jauh berbeda dengan dahulu kala, itu yang ia ceritakan sepenggal sejarah dari ITB, dia pun memberitahu saya bahwa saya terpilih di ITB dengan beasiswa itu sebuah anugerah dari Allah, patut di syukuri dan berusaha untuk bisa lebih baik lagi, apalagi kalau bisa melebihi Pak Soekarno :), kata penjual buku itu.
Ada satu hal yang menarik dari yang beliau ceritakan kepada saya, yaitu mengapa Masjid Salman Al-Farizi tidak memiliki kubah ?, karena sang arsitektur sangat brilian yaitu Pak Sadili kalau saya gak salah dan saudaranya Pak Noeman sebagai ketua DKM-nya, mereka memiliki pemikiran karena jikalau dia membuat kubah di atas Masjid tersebut, orang-orang kristen di daerah Bandung akan tertawa karena Kubah yang di Taruh di atas Masjid seperti topi untuk beribadah yang mereka pakai, dari situlah sang arsitektur membalikkan kubah ke arah atas sebenarnya bukan di hilangkan, akan tetapi di balik ke atas, dan mereka bersaudara ternyata lulusan ITB dan juga Dosen di ITB. Banyak sekali kan ilmu yang saya dapat hanya dari seorang penjual buku bekas :)
Oh iyah dia juga punya dua buah buku yang sangat besar yang berisi tentang perjalanan Soekarno selama membebaskan belenggu penjajah di tanah air Indonesia, buku terakhir yang gak bakal di cetak lagi loh, dan sempet buku ini di larang di perjualkan saat pemerintahan Soeharto, nih kalo mau lihat penampakannya, check it out :)



Tebel banget kan hehe, selain tebel juga, buku itu sangatlah mahal, satu bukunya seharga Rp 2,5 jt, sehingga total dari dua buku itu sama dengan Rp 5 jt, judul buku tersebut adalah "Dibawah Kibaran Bendera Hijau", kalo saya punya uang sih bakalan saya beli karena mendengar cerita dari isi buku tersebut saja saya sudah tergugah sekali untuk bisa merubah bangsa menjadi lebih baik lagi :).
Beliau berkata, "Jadilah orang yang cerdas sekaligus memiliki tauhid yang kuat, agar bisa seperti Pak Soekarno yang bisa merubah pemerintahan sekarang yang sudah hancur, soalnya di Indonesia sih banyak profesor dan insiyur yang pintar tapi mereka gak punya tauhid islam yang kuat, jadi deh negara bakal kacau balau, beda sama pemerintahan Pak Soekarno yang melandaskan asas islam dalam pemerintahannya", itu katanya, tapi benar sih kita harus cerdas dan memiliki tauhid yang kuat sehingga bisa merubah bangsa menjadi lebih baik lagi :), ini foto beliau saat bercerita :)


Terima kasih untuk Pak Penjual Buku Bekas yang sudah memberikan wawasan yang sangat luas kepada saya, walaupun yang saya ceritakan di sini hanya sedikit, tapi semoga membawa manfaat, terima kasih juga untuk Pak Gatot yang memberi kesempatan kepada saya untuk bisa melanjutkan sekolah di universitas terbaik di Indonesia. Alhamdulillah ya Allah, sekian, wassalam.

Senin, 09 Juli 2012

School is Out and Education is In

Pendapat dari sumber artikel di :
http://untukanakbangsa.blogspot.com/2012/06/school-is-out-education-is-in.html
Assalamualaikum kawan, baru posting lagi nih gara-gara gak ada koneksi jadi jarang posting maaf yah :). Okeh langsung ajah nih guys, saya di beri tugas untuk menanggapi artikel dari link yang saya cantumkan di awal postingan saya ini, judul artikelnya yaitu "School is Out and Education is In", ada yang ngerti gak artinya ?, nah artinya tuh kurang lebih keluar dari lingkup pembelajaran sekolah dan menggantinya dengan sebuah pembelajaran alias edukasi tanpa ikatan sekolah.
 Setelah saya baca berulang-ulang sampe ngerti betul, dalam menerapkan sistem ini di Indonesia saat sekarang ini sangatlah tidak mungkin atau bisa di bilang sangat mustahil dengan keadaan pendidikan di Indonesia, terutama dalam sistem mengajar gurunya. Terkadang guru tak membebaskan keinginan murid untuk tahu lebih banyak, mengapa ? karena terkadang ada guru yang mengajar hanya apah yang dia ketahui dan tidak mau membebaskan muridnya dari kurikulum yang mereka buat sendiri untuk lebih kreatif atau mengeksplorasi lebih lagi.
Tapi terkadang sistem dari artikel tersebut mustahil karena faktor muridnya yang malas, dan itu adalah rata-rata sebagian orang Indonesia yang kerjanya cuman tawuran, inilah yang menjadi permasalahan. Dan juga kurangnya dukungan dari pemerintah yang selalu terpaku dengan sistemnya yang rumit dan berujung korupsi, dah deh itu semua gak bakal bisa di terapkan di Indonesia, kecuali satu hal "Ingin berusaha berubah menjadi lebih baik".
Jika saja di Indonesia pendidikan itu sangat di dukung akan tetapi di kekang, pendidikan seperti cara dan sistem di artikel tersebut pasti akan berhasil, dan menciptakan lulusan dan pemuda-pemuda penerus bangsa yang berkualitas dan memiliki kuantitas lebih daripada pendahulunya alias gurunya sendiri.
Dengan perubahan sistem pendidikan di Indonesia yang sangat mengekang kreatifitas dan eksplorasi dari kemampuan para siswa siswi di Indonesia, sistem School is Out and Education is In akan bisa di jalankan di Indonesia, apalagi kalau saya yang jadi Mendiknasnya hahahaha amiiin XD, sekian dari saya trims :)